Kalau Tiba-tiba Telinga Tuli Sebelah, Ternyata Ini Penyebabnya

penyebab telinga tuli

TOPMETRO.NEWS – Telinga tuli sebelah yang terjadi secara mendadak bisa berkaitan dengan penyakit infeksi hingga tumor. Ketahuilah penyebab telinga tidak bisa mendengar sebelah selengkapnya.

Sekadar diketahui telinga merupakan organ tubuh yang ukurannya relatif kecil, sehingga sering luput dari perhatian. Padahal, bagian tubuh ini memegang peran yang sangat penting, loh!

Apabila kebersihan dan kesehatannya tidak dijaga, telinga bisa saja mengalami masalah. Salah satu masalah yang dimaksud, yaitu telinga tuli sebelah secara mendadak.

Telinga tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss (SSHL) adalah hilangnya kemampuan mendengar yang terjadi tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Pada kondisi ini, seseorang akan kehilangan kemampuan mendengar sebanyak 30 desibel.

Bila suara percakapan biasa berkisar antara 60 desibel dan suara berbisik adalah 30 desibel, maka orang dengan telinga tuli mendadak akan merasa percakapan biasa terdengar seperti berbisik.

Lantas, apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko telinga tidak bisa mendengar sebelah? Yuk, cari tahu selengkapnya!

Kasus telinga tidak bisa mendengar sebelah yang terjadi tiba-tiba ditemukan pada 1‒6 orang dalam setiap 5000 orang per tahun.

Kondisi ini paling sering dialami mereka yang berusia antara 30‒60 tahun. Pada sebagian besar kasus, kondisi tersebut terjadi pada salah satu telinga saja. Karena itulah sering disebut telinga tuli sebelah.

Faktor penyebab telinga tuli sebelah mendadak sebenarnya sangat bervariasi. Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, beberapa kemungkinannya adalah sebagai berikut:

1. Cedera Kepala

Angka kasus hilangnya pendengaran akibat cedera kepala ringan berkisar antara 7‒50%.

Telinga yang mendadak tuli setelah seseorang mengalami trauma pada kepala bisa terjadi akibat dua hal, yaitu kerusakan saraf atau kerusakan mekanis.

2. Penyakit Infeksi

Saat telinga mengalami infeksi, dapat terjadi penumpukan cairan pada rongga di belakang gendang telinga. Ruang tersebut seharusnya kosong dan hanya berisi udara.

Kondisi ini disebut juga sebagai otitis media efusi dan dapat mengganggu proses penghantaran gelombang suara oleh gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran. Hal tersebut menyebabkan kemampuan pendengaran menurun.

3. Penyakit Autoimun

Terdapat kondisi yang disebut dengan Autoimmune Inner Ear Disease atau AIED, di mana sistem imun menyerang dan merusak bagian dalam telinga karena dianggap berbahaya.

Hilangnya pendengaran akibat AIED biasanya dimulai dari satu telinga, yang kemudian menyebar ke sisi lainnya.

4. Efek Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan telinga menjadi tuli, khususnya jika digunakan sembarangan atau tanpa resep dari dokter.

Obat-obatan yang dapat menyebabkan telinga menjadi tuli sebelah, misalnya aspirin, obat anti-inflamasi non steroid (OAINS), beberapa golongan antibiotik seperti aminoglikosida, dan sebagian obat kanker.

5. Gangguan Sirkulasi Darah

Organ-organ dan bagian tubuh yang berperan dalam proses pendengaran mendapatkan nutrisi dari darah yang bersirkulasi di area terkait.

Apabila sirkulasi darah tak optimal, ada bagian-bagian yang tidak mendapat nutrisi sehingga fungsinya terganggu.

Jika yang fungsinya terganggu adalah koklea atau rambut dalam telinga, maka pendengaran Anda juga bisa ikut menurun. Sebab, dua bagian tersebut berperan penting dalam proses penghantaran suara.

6. Penuaan

Berkurangnya kemampuan mendengar akibat proses penuaan dikenal juga dengan sebutan presbikusis.

Kondisi ini biasanya terjadi secara bertahap, dan bukan sebuah keadaan yang akut atau mendadak.

7. Masalah Telinga Dalam

Masalah di telinga bagian dalam, seperti pada penyakit Meniere, juga dapat menyebabkan telinga menjadi tuli sebelah.

Keluhan akibat kondisi ini umumnya akan membaik saat penyakit yang mendasarinya diatasi hingga tuntas.

8. Tumor

Salah satu kondisi tumor yang kerap menyebabkan hilangnya pendengaran adalah neuroma akustik.

Tumor jinak ini tumbuh di saraf penghubung antara telinga dan otak, sehingga mengganggu fungsi bagian yang terlibat.

Pada beberapa kasus, tumor dimaksud dapat pula menyebabkan gejala lain, seperti telinga berdenging (tinnitus), vertigo, dan gangguan keseimbangan.

BACA PULA | Mudik Mabuk Laut saat Mudik, Ini yang Harus Kamu Lakoni

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, –mudik mabuk laut, jangan bingung ya. Memang mabuk laut bisa menjadi masalah yang terjadi saat mudik dengan kapal seperti sekarang ini. Lantas bagaimana cara mengatasi mabuk laut? Yuk, simak selengkapnya di sini.

Biar sama-sama kita ketahui, mabuk laut muncul akibat merasakan gerakan berulang selama perjalanan dengan kapal laut, misalnya guncangan akibat deburan ombak, akselerasi kapal, dan lain-lain.

sumber\foto | klikdokter
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment